Persoalan sampah masih menjadi tantangan besar karena dampaknya kembali ke masyarakat sendiri. Sebagian bisa memindahkan risiko melalui layanan pengelolaan sampah berbayar, namun banyak yang tidak memiliki pilihan ini, sehingga memilih membuang sembarangan atau membakar sampah. Akibatnya muncul pencemaran udara, banjir, dan mikroplastik.
![]() |
Pemilahan Sederhana |
Salah satu
pendekatan solutif adalah gaya hidup Zero Waste seperti yang
diperkenalkan oleh Bea Johnson dalam bukunya Zero Waste Home, melalui
prinsip 5R: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot.
- Refuse (Tolak): Menolak barang yang tidak
dibutuhkan seperti plastik sekali pakai, barang gratis, selebaran iklan,
dan struk. Tujuannya mencegah sampah masuk ke kehidupan sehari-hari serta
mendorong produsen menyediakan opsi berkelanjutan.
- Reduce (Kurangi): Mengurangi konsumsi pada barang
yang memang diperlukan. Prinsip ini menekankan kesadaran konsumsi dan
pentingnya membeli secukupnya untuk menghemat sumber daya dan
menyederhanakan hidup.
- Reuse (Gunakan Ulang): Menggunakan kembali barang untuk
memperpanjang umur pakai. Bisa lewat peminjaman, pembelian barang bekas,
atau perbaikan. Ini mengurangi kebutuhan produksi baru dan mendukung
sistem ekonomi lokal.
- Recycle
(Daur Ulang): Mengolah sampah yang tak bisa dihindari menjadi material
baru. Daur ulang penting, namun bukan solusi utama karena prosesnya tetap
mengonsumsi energi dan sumber daya.
- Rot (Kompos): Mengomposkan sisa organik agar kembali ke
alam secara alami. Jika tidak tersedia program resmi, kompos
rumahan menjadi alternatif yang baik.
Gaya hidup Zero Waste berkontribusi besar dalam pelestarian
lingkungan, mengurangi polusi, dan mendorong perubahan sistemik lewat kebiasaan
sederhana di rumah. Pendekatan ini
melengkapi sistem 3R yang lebih fokus pada kebijakan dan regulasi pemerintah.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Pemilahan Sampah Sampah TPA Sampah- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar