Langsung ke konten utama

Postingan

5 Kebiasaan Minim Sampah

Salah satu kebiasaan sederhana namun berdampak besar dalam mengurangi sampah adalah membawa botol minum dan alat makan sendiri. Kebiasaan ini membantu menghindari penggunaan plastik sekali pakai seperti botol air mineral, gelas plastik, sendok, garpu, dan sedotan yang umumnya hanya digunakan satu kali lalu dibuang. Dengan membawa perlengkapan sendiri, kita turut berperan dalam mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan. Selain lebih ramah lingkungan, membawa alat makan dan minum sendiri juga lebih higienis dan dapat menghemat pengeluaran dalam jangka panjang. Masak dan konsumsi secukupnya adalah kebiasaan bijak yang tidak hanya mengurangi sampah makanan, tetapi juga mencerminkan rasa syukur atas makanan yang kita miliki. Banyaknya makanan yang terbuang sering kali berasal dari kebiasaan membeli atau memasak berlebihan tanpa memperhitungkan kemampuan konsumsi. Padahal, sisa makanan yang dibuang akan menjadi sampah organik yang bisa menimbulkan bau, mencemari lingkungan, dan men...
Postingan terbaru

Ayo Mulai Gaya Hidup 5R

Persoalan sampah masih menjadi tantangan besar karena dampaknya kembali ke masyarakat sendiri. Sebagian bisa memindahkan risiko melalui layanan pengelolaan sampah berbayar, namun banyak yang tidak memiliki pilihan ini, sehingga memilih membuang sembarangan atau membakar sampah. Akibatnya muncul pencemaran udara, banjir, dan mikroplastik. Pemilahan Sederhana Salah satu pendekatan solutif adalah gaya hidup Zero Waste seperti yang diperkenalkan oleh Bea Johnson dalam bukunya Zero Waste Home , melalui prinsip 5R : Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot . Refuse (Tolak) : Menolak barang yang tidak dibutuhkan seperti plastik sekali pakai, barang gratis, selebaran iklan, dan struk. Tujuannya mencegah sampah masuk ke kehidupan sehari-hari serta mendorong produsen menyediakan opsi berkelanjutan. Reduce (Kurangi) : Mengurangi konsumsi pada barang yang memang diperlukan. Prinsip ini menekankan kesadaran konsumsi dan pentingnya membeli secukupnya untuk menghemat ...

Langkah "Kartini-Kartini" Sanitasi

Perempuan Indonesia saat ini telah banyak berkiprah dalam segala lini kehidupan di masyarakat. Kondisi ini tidak terlepas dari pernan kartini. Baik itu peranan RA Kartini langsung ataupun 'kartini-kartini lainnya yang ada di Indonesia yang menjadi inspirasi bagi jutaan wanita untuk terus berkarya hingga saat ini. Berbagai buah pikirnya yang diperoleh dari pendidikan menjadikan kartini bersemangat untuk mengangkat harkat dan martabat seluruh wanita Indonesia. Alhasil saat ini seluruh perempuan Indonesia sudah mendapatkan peranan dan kedudukan yang setara dengan laki-laki. Dalam hal pembangunan wanita memiliki peran yang tidak kalah pentingnya, salah satu dari sekian banyak perannya ada dalam Pembangunan Sanitasi melalui Program SANIMAS ( Sanitasi Berbasis Masyarakat) . Program SANIMAS sebagaimana telah dilaksanakan sejak tahun 2008 ini memiliki prinsip kesetaraan gender, yang mana melibatkan laki-laki dan perempuan dalam setiap tahapan pembangunan mulai dari persiapan, perencanaan, ...

5 Penyebab Peningkatan Sampah Sisa Makanan di Bulan Ramadan

Setiap bulan Ramadan, tren belanja makanan mengalami peningkatan drastis seiring dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga. Pasar tradisional, supermarket, dan platform belanja daring dipadati oleh masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan berbuka puasa dan sahur. Beragam hidangan khas Ramadan, takjil manis, serta makanan siap saji menjadi incaran, sering kali dibeli dalam jumlah berlebih karena dorongan nafsu saat berpuasa. Namun, di balik kemeriahan ini, jumlah sampah sisa makanan juga meningkat secara signifikan. Banyak makanan yang terbuang karena tidak habis dikonsumsi atau dibiarkan terlalu lama hingga kedaluwarsa. Di berbagai rumah tangga dan acara buka puasa bersama, makanan sering kali disajikan dalam porsi besar tanpa perencanaan yang baik, sehingga berakhir menjadi limbah. Sampah organik yang menumpuk tidak hanya menciptakan masalah lingkungan, tetapi juga mencerminkan pemborosan di tengah masih banyaknya orang yang membutuhkan makanan. Jika tidak dikelola dengan bijak, eufor...

8 Ancaman Grey Water di Masa Banjir

Beberapa kita mungkin sudah terbiasa mengolah air limbah rumah tangga yang berasal dari tinja yang dikenal black water, namun kerap masih mengabaikan grey water. Apa itu grey water? Greywater adalah air limbah rumah tangga yang berasal dari sumber non-kotoran manusia, seperti air bekas dari: ✅ Cucian pakaian (laundry) ✅ Mandi & cuci tangan (shower, wastafel) ✅ Cuci piring & dapur (sink, kitchen waste) Greywater tidak termasuk air dari toilet atau tinja manusia, yang disebut blackwater. Ilustrasi Banjir di Permukiman Ciri-Ciri Greywater: Mengandung sabun, deterjen, minyak, lemak, dan bahan kimia ringan. Dapat mengandung bakteri, virus, atau sisa makanan yang berpotensi mencemari lingkungan. Jika dikelola dengan baik, greywater bisa didaur ulang untuk irigasi atau sistem penyiraman tanaman . Pengelolaan greywater saat ini secara umum masih bergabung dengan saluran drainase, kecuali di beberapa tempat yang telah terlayani jaringan IPAL domestik. Penggabu...

Dampak Ekonomi Banjir: Kerugian Hulu-Hilir dan Solusi Mitigasi

Banjir akibat bencana hidrometeorologi merupakan peristiwa alam yang dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi, angin kencang, serta perubahan pola iklim yang tidak menentu. Ketika hujan deras turun dalam waktu yang lama, daya tampung tanah dan sungai menjadi berlebih, menyebabkan air meluap ke pemukiman, lahan pertanian, hingga infrastruktur penting. Fenomena ini semakin diperparah oleh deforestasi, urbanisasi tak terkendali, serta buruknya sistem drainase. Akibatnya, banjir besar melanda berbagai daerah, merusak lingkungan, serta mengganggu aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Dampak ekonomi akibat banjir sangat dirasakan oleh masyarakat di wilayah hulu. Di daerah ini, sebagian besar penduduk bergantung pada sektor pertanian dan kehutanan. Ketika banjir datang, sawah dan kebun terendam air, tanaman mati, dan tanah menjadi rusak. Kerugian finansial tidak hanya berasal dari gagalnya panen, tetapi juga dari rusaknya alat-alat pertanian dan infrastruktur seperti ir...

Pentingnya Menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Masa Banjir

Banjir merupakan bencana alam yang sering melanda berbagai wilayah, terutama di musim hujan. Dampaknya tidak hanya merusak fasilitas umum dan rumah penduduk, tetapi juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Oleh karena itu, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi sangat penting selama dan setelah banjir untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Mahasiswa Ubhara Jaya Membantu Penanganan Banjir di Bekasi Sumber : ubharajaya 1. Menghindari Penyakit Bawaan Air Air banjir sering kali tercemar oleh limbah, kotoran, dan zat berbahaya lainnya. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran berbagai penyakit seperti diare, leptospirosis, demam berdarah, dan infeksi kulit. Dengan menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai alas kaki, dan menghindari kontak langsung dengan air banjir, risiko terjangkit penyakit ini bisa dikurangi. 2. Menjaga Kebersihan Lingkungan Setelah banjir surut, penting untuk membersihkan ruma...