Beberapa kita mungkin sudah terbiasa mengolah air limbah rumah tangga yang berasal dari tinja yang dikenal black water, namun kerap masih mengabaikan grey water.
Greywater adalah air limbah rumah tangga yang berasal dari sumber non-kotoran manusia, seperti air bekas dari:
✅ Cucian pakaian (laundry)
Greywater tidak termasuk air dari toilet atau tinja manusia,
yang disebut blackwater.
![]() |
Ilustrasi Banjir di Permukiman |
Ciri-Ciri Greywater:
- Mengandung sabun, deterjen, minyak,
lemak, dan bahan kimia ringan.
- Dapat mengandung bakteri, virus, atau
sisa makanan yang berpotensi mencemari lingkungan.
- Jika dikelola dengan baik, greywater bisa didaur ulang untuk irigasi atau sistem penyiraman tanaman.
Pengelolaan greywater saat ini secara umum masih bergabung dengan saluran drainase,
kecuali di beberapa tempat yang telah terlayani jaringan IPAL domestik.
Penggabungan greywater dengan saluran drainase ini tentu memiliki risiko, dan risikonya
meningkat ketika terjadi banjir seperti yang terjadi pada sejumlah lokasi saat
ini.
Isu sampah kerap dibahas pada kondisi banjir karena secara fisik memang
terlihat namun ancaman tak kasat mata dari grey water juga ngga boleh diabaikan.
Apalagi di daerah yang masih rawan banjir isu ini perlu menjadi perhatian, buat
siapa?buat yang paham resikonya
Berikut ini merupakan 8 ancaman greywater terhadap kesehatan lingkungan terutama pada masa banjir
- Greywater
mengandung bakteri, virus, dan patogen dari sisa makanan, cucian
pakaian, dan air mandi.
- Jika
tercampur dengan air banjir, dapat menyebabkan diare, kolera, hepatitis
A, leptospirosis, dan infeksi kulit.
- Busa
dari deterjen dan zat kimia dalam greywater bisa menguap dan mencemari
udara.
- Hal
ini dapat menyebabkan asma, iritasi paru-paru, dan gangguan pernapasan
bagi warga yang tinggal di daerah terdampak banjir.
- Genangan greywater dapat menjadi sumber
bakteri Staphylococcus dan Pseudomonas, yang bisa menyebabkan luka
bernanah, dermatitis, hingga infeksi kulit serius jika terkena luka
terbuka.
- Greywater
yang tidak dikelola dengan baik dapat masuk ke sumur, sungai, dan air
tanah, menyebabkan pencemaran bakteri dan bahan kimia berbahaya
dalam air yang dikonsumsi masyarakat.
Dampak terhadap Lingkungan
- Kandungan
sabun, fosfat, dan deterjen dalam greywater bisa memicu eutrofikasi,
yaitu pertumbuhan alga berlebih di sungai dan danau.
- Hal
ini menyebabkan penurunan oksigen dalam air, mengancam kehidupan
ikan dan biota air lainnya.
- Greywater
yang tidak dikelola dengan baik mengandung banyak minyak, lemak, dan
zat kimia yang sulit diurai secara alami.
- Ini
mempercepat pencemaran tanah dan air tanah, membuat proses daur
ulang air menjadi lebih sulit dan mahal.
- Minyak
dan lemak dalam greywater bisa mengendap dan mengeras dalam saluran
drainase, menyebabkan penyumbatan yang memperburuk banjir saat hujan
deras.
- Ditambah
dengan sampah domestik, drainase yang tersumbat dapat menciptakan genangan
air kotor yang berbau busuk dan penuh bakteri.
- Greywater
yang dibuang sembarangan bisa meresap ke tanah dan mencemari nutrisi
alami tanah, menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan pertumbuhan
tanaman.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar