Langsung ke konten utama

Pemilahan Sampah Sebagai Ujung Tombak Pengelolaan Sampah

Seiring dengan meningkatnya jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat maka setiap hari pula berkurang umur masa pakai TPA. Dengan keterbatasan lahan yang tersedia bukan tidak aneh TPA sebagai lahan pemakaman sampah akan diperpanjang umur masa pakainya. Dengan segala konsekuensi yang akan dihadapi, keputusan untuk memperpanjang umur masa pakai TPA dinilai merupakan pilihan yang tepat.

Memperhatikan kondisi tersebut sudah saatnya masyarakat memahami apa yang menjadi, peduli, dan mau terlibat dalam upaya pengelolaan sampah di sumber. Masyarakat selaku penghasil sampah domestik merupakan sumber daya yang memiliki peranan penting dalam pengelolaan sampah. Peranannya dalam melakukan pemilahan sampah merupakan ujung tombak dalam pengelolaan sampah.

Apa Saja Sampah yang Dipilah
Pemilahan sampah secara sederhana dapat dikelomokan menjadi sampah mudah terurai (biodegradable) dan sampah sulit terurai (non biodegradable). Adapun yang diwajibkan oleh pemerintah, pemilahan sampah paling sedikit dibagi menjadi : 1). sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun, 2). sampah yang mudah terurai; 3). sampah yang dapat digunakan kembali; 4). sampah yang dapat didaur ulang; 5). sampah lainnya.
Skema Bank Sampah Menjadi Pilihan dalam Pengelolaan Sampah di Sumber
Siapa yang Wajib Memilah Sampah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga, disebutkan bahwa yang wajib melakukan pemilahan sampah adalah : setiap orang (individu), pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Sedikit ulasan ini semoga bermanfaat.


Komentar

Artikel Populer Lainnya

Tantangan Sanitasi di Masa Bencana

Apa yang terlintas di benak kalian ketika terjadi bencana alam? Kondisi yang memprihatinkan, kesedihan, rasa nelangsa Bencana alam yang terjadi tentunya memberikan dampak pada masyarakat dalam jumlah yang relatif besar. Seperti yang terjadi akibat bencana longsor, banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dll. Pada masa itu tentu setiap individu memiliki kecenderungan untuk menyelamatkan diri masing-masing. Lain halnya dengan pemerintah yang memiliki tanggungjawab untuk menangani dampak dari bencana tersebut. Penanganan yang dilakukan mulai dari evakuasi masyarakat, penyiapan tenda darurat, dapur umum, sarana air bersih sanitasi, hingga  trauma healing. Hal-hal tersebut memerlukan penanganan yang tepat dan melibatkan berbagai stakeholder agar tidak memberikan dampak turunannnya.  Seperti yang terjadi dalam penyediaan sarana air bersih dan sanitasi,  p enanganan sanitasi di masa tanggap bencana itu sangat penting dan sering kali menjadi salah satu faktor krusial ...

Langkah "Kartini-Kartini" Sanitasi

Perempuan Indonesia saat ini telah banyak berkiprah dalam segala lini kehidupan di masyarakat. Kondisi ini tidak terlepas dari pernan kartini. Baik itu peranan RA Kartini langsung ataupun 'kartini-kartini lainnya yang ada di Indonesia yang menjadi inspirasi bagi jutaan wanita untuk terus berkarya hingga saat ini. Berbagai buah pikirnya yang diperoleh dari pendidikan menjadikan kartini bersemangat untuk mengangkat harkat dan martabat seluruh wanita Indonesia. Alhasil saat ini seluruh perempuan Indonesia sudah mendapatkan peranan dan kedudukan yang setara dengan laki-laki. Dalam hal pembangunan wanita memiliki peran yang tidak kalah pentingnya, salah satu dari sekian banyak perannya ada dalam Pembangunan Sanitasi melalui Program SANIMAS ( Sanitasi Berbasis Masyarakat) . Program SANIMAS sebagaimana telah dilaksanakan sejak tahun 2008 ini memiliki prinsip kesetaraan gender, yang mana melibatkan laki-laki dan perempuan dalam setiap tahapan pembangunan mulai dari persiapan, perencanaan, ...