Tulisan ini berumber dari : http://www.alodokter.com/sanitasi-langkah-awal-kesehatan-diri dengan Judul : Sanitasi, Langkah Awal Kesehatan Diri
Sumber Air yang Bersih Berperan dalam Menunjang Sanitasi yang Baik Sumber : http://www.tetratech.com/en/images/water-supply-sanitation-hygiene-ne17-001-650.jpg?blobheader=image/jpeg |
Sanitasi rumah tangga yang baik berdampak secara signifikan terhadap kesehatan kita semua.
Sanitasi umumnya mengacu pada ketersediaan fasilitas dan layanan pembuangan urine dan tinja manusia yang aman. Namun selain itu, sanitasi juga mengacu pada pemeliharaan kondisi higienis melalui layanan seperti pengumpulan sampah, pengolahan dan pembuangan air limbah, serta pengelolaan limbah berbahaya industri.
Tahukah Anda jika sanitasi yang tidak memadai adalah penyebab utama penyakit di seluruh dunia?. Itu karena limbah menyimpan banyak bahaya, baik berupa fisik limbah itu sendiri, bahaya mikrobiologi, bahaya biologi, hingga bahaya kimia.
Sanitasi yang buruk sangat berhubungan erat dengan penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tifus, polio, cacingan, schistosomiasis (penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit), trachoma (infeksi bakteri yang menyerang mata), dan kekurangan gizi. Inilah yang membuat sanitasi dan kebersihan sangat penting untuk kesehatan, perkembangan, dan kelangsungan hidup kita semua.
Sanitasi yang baik dapat dimulai dari rumah sendiri, contohnya dengan membangun toilet dan kakus yang layak. Kebersihan tempat buang hajat tersebut pun perlu diperhatikan agar bakteri dan kuman penyebar penyakit tidak merajalela ke mana-mana, misalnya dengan melakukan beberapa hal berikut ini.
Turunkan penutupnya sebelum menyiram toilet duduk
Seorang profesor mikrobilogi menyarankan untuk selalu menurunkan penutup toilet duduk sebelum menyiram. Mem-flush toilet dalam keadaan terbuka bisa membuat uap air toilet yang kotor memercik keluar hingga mengendap di sekitar kamar mandi. Ini jugalah yang membuat sang profesor menganjurkan untuk tidak menaruh sikat gigi berdekatan dengan toilet. Tujuannya, tentu saja untuk mencegah partikel kotor tidak melekat ke sikat gigi dan berpindah ke gigi.
Gosok bagian dalam toilet
Lakukan kegiatan ini setidaknya dua kali dalam seminggu dengan produk yang mengandung pemutih, saran salah seorang dokter.
Bersihkan permukaan atau benda yang sering terpegang
Dokter menganjurkan untuk membersihkan gagang pintu kamar mandi, keran, gagang penyiram toilet, sikat toilet, dan permukaan lain yang disentuh dengan tangan. Jangan lupa untuk membersihkannya menggunakan tisu atau semprotan desinfektan guna membunuh kuman-kuman.
Bersihkan bak, toilet, wastafel, pancuran (shower), dinding, dan lantai kamar mandi
Bersihkan semua permukaan kamar mandi setidaknya dua kali dalam seminggu. Tentunya dengan menggunakan disinfektan yang mengandung pemutih. Dan jika di kamar mandi ada pancuran, biarkan air panas mengalir dengan kekuatan penuh selama satu atau dua menit sebelum digunakan untuk. Membersihkan kamar mandi dan toilet secara rutin dapat membantu mengurangi penyebaran virus, jamur, dan bakteri.
Cuci tangan
Dokter menganjurkan untuk selalu mencuci tangan setelah buang air, mengganti popok, mengganti pembalut, dan setelah bersentuhan dengan darah, cairan tubuh, muntah, ingus, kotoran hidung, air liur, dan lain sebagainya. Yang tidak kalah penting, cuci juga tangan Anda setelah membersihkan setiap area kamar mandi.
Sanitasi dan kamar mandi yang bersih tidak seharusnya disepelekan. Karena dari situlah penyakit yang hinggap di diri sendiri dan keluarga bisa berasal.
Sanitasi umumnya mengacu pada ketersediaan fasilitas dan layanan pembuangan urine dan tinja manusia yang aman. Namun selain itu, sanitasi juga mengacu pada pemeliharaan kondisi higienis melalui layanan seperti pengumpulan sampah, pengolahan dan pembuangan air limbah, serta pengelolaan limbah berbahaya industri.
Tahukah Anda jika sanitasi yang tidak memadai adalah penyebab utama penyakit di seluruh dunia?. Itu karena limbah menyimpan banyak bahaya, baik berupa fisik limbah itu sendiri, bahaya mikrobiologi, bahaya biologi, hingga bahaya kimia.
Sanitasi yang buruk sangat berhubungan erat dengan penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tifus, polio, cacingan, schistosomiasis (penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit), trachoma (infeksi bakteri yang menyerang mata), dan kekurangan gizi. Inilah yang membuat sanitasi dan kebersihan sangat penting untuk kesehatan, perkembangan, dan kelangsungan hidup kita semua.
Sanitasi yang baik dapat dimulai dari rumah sendiri, contohnya dengan membangun toilet dan kakus yang layak. Kebersihan tempat buang hajat tersebut pun perlu diperhatikan agar bakteri dan kuman penyebar penyakit tidak merajalela ke mana-mana, misalnya dengan melakukan beberapa hal berikut ini.
Turunkan penutupnya sebelum menyiram toilet duduk
Seorang profesor mikrobilogi menyarankan untuk selalu menurunkan penutup toilet duduk sebelum menyiram. Mem-flush toilet dalam keadaan terbuka bisa membuat uap air toilet yang kotor memercik keluar hingga mengendap di sekitar kamar mandi. Ini jugalah yang membuat sang profesor menganjurkan untuk tidak menaruh sikat gigi berdekatan dengan toilet. Tujuannya, tentu saja untuk mencegah partikel kotor tidak melekat ke sikat gigi dan berpindah ke gigi.
Gosok bagian dalam toilet
Lakukan kegiatan ini setidaknya dua kali dalam seminggu dengan produk yang mengandung pemutih, saran salah seorang dokter.
Bersihkan permukaan atau benda yang sering terpegang
Dokter menganjurkan untuk membersihkan gagang pintu kamar mandi, keran, gagang penyiram toilet, sikat toilet, dan permukaan lain yang disentuh dengan tangan. Jangan lupa untuk membersihkannya menggunakan tisu atau semprotan desinfektan guna membunuh kuman-kuman.
Bersihkan bak, toilet, wastafel, pancuran (shower), dinding, dan lantai kamar mandi
Bersihkan semua permukaan kamar mandi setidaknya dua kali dalam seminggu. Tentunya dengan menggunakan disinfektan yang mengandung pemutih. Dan jika di kamar mandi ada pancuran, biarkan air panas mengalir dengan kekuatan penuh selama satu atau dua menit sebelum digunakan untuk. Membersihkan kamar mandi dan toilet secara rutin dapat membantu mengurangi penyebaran virus, jamur, dan bakteri.
Cuci tangan
Dokter menganjurkan untuk selalu mencuci tangan setelah buang air, mengganti popok, mengganti pembalut, dan setelah bersentuhan dengan darah, cairan tubuh, muntah, ingus, kotoran hidung, air liur, dan lain sebagainya. Yang tidak kalah penting, cuci juga tangan Anda setelah membersihkan setiap area kamar mandi.
Sanitasi dan kamar mandi yang bersih tidak seharusnya disepelekan. Karena dari situlah penyakit yang hinggap di diri sendiri dan keluarga bisa berasal.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label:
Air Limbah Domestik
Kesehatan
Sanitasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar